Jumat, 24 Mei 2013

SMK AMALIYAH TUMBANGKAN TRANS ENSALI



SMK Amaliyah tumbangkan Trans Ensali 1 : 0

Skuad Amaliyah kembali memetik hasil postif pada pertandingan persahabatan melawan Trans Ensali. Beberapa pemain inti tidak hadir pada pada pertandingan hari itu, tapi tidak mematahkan semangat pemain lainnya. Pertandingan pun dimulai sekitar jam 4 sore, saling serang mewarnai awal babak pertama, dan dipertengahan babak pertama, Striker andalan SMK Amaliyah, Hariyono, sukses menjebol gawang Trans Ensali, Skor pun berubah 0 : 1 untuk keunggulan SMK Amaliyah.
Pertandingan sempat dihentikan akibat insiden robohnya mistar gawang, insiden ini tidak memakan korban apapun dan pertandingan pun kembali dilanjutkan. Tertinggal 0 : 1,  Trans  Ensali gencar melakukan serangan bertubi-tubi, pertahanan SMK Amaliyah sempat kewalahan, tapi penampilan gemilang sang kiper, Koko, membuat skor  0 : 1  bertahan hingga peluit panjang babak pertama dibunyikan .
Babak kedua pun dimulai, tidak ada perubahan formasi pada Skuad Amaliyah, dibabak kedua Trans Ensali kian mendominasi jalannya pertandingan, peluang-peluang emas lahir dari kaki pemain  depan Trans Ensali, lagi-lagi berkat penampilan gemilang dari sang kiper, gawang SMK Amaliyah masih aman hinggan pertengahan babak kedua . Beberapa pemain pun mulai ditarik keluar dan digantikan dengan pemain cadangan, strategi ini tidak terlalu berjalan dengan baik .
Di 10 menit akhir pertandingan, Trans Ensali berpeluang menyamakan kedudukan saat pemain depannya dilanggar oleh Bagas dikotak terlarang, Wasit pun menunjuk titik putih, tapi sayang eksekutor pinalty dari Trans Ensali gagal menggetar kan gawang SMK Amaliyah, skor 0 : 1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan, SMK Amaliyah sukses menumbangkan Trans Ensali.

Posted By : Feisal Tanjung

Jumat, 17 Mei 2013

Skuad Amaliyah ditahan Imbang oleh sungai ringin


SMK Amaliyah ditahan imbang oleh Kesebelasan Sui. Ringin pada laga uji coba Kamis, 16 mei 2013

Jelang persiapan Liga Pendidikan Indonesia 2013 Zona Sekadau, Tim SMK Amaliyah melakukan uji coba melawan Tim Sungai Ringin . Pada uji coba pertama, Skuad Amaliyah harus mengakui keunggulan Tim Sungai Ringin dengan skor 1 : 0 . Perubahan pola permainan ditunjukkan oleh Skuad Amaliyah pada uji coba kedua melawan Sungai Ringin, serangan demi serangan terus digencarkan melalui sisi sayap, mengandalkan kecepatan Bayu dan Tohirin sebagai winger . Tapi hingga 45 menit pertama, skor masih imbang 0 : 0 .
Strategi Skuad Amaliyah pun berubah di babak kedua, Bayu ditarik keluar digantikan oleh Dodi, Saparman ditarik keluar digantikan oleh Feisal, dan Ilham dimasukkan menggantikan Jerry . Stategi ini awalnya tidak berjalan begitu baik, Skuad Amaliyah tertinggal 1 : o di awal-awal babak kedua . Semangat pantang menyerah ditunjukkan Skuad Amaliyah, hasilnya , Ilham berhasil menjebol gawang Heri pada menit 60, tidak berlangsung lama , Ilham kembali mencetak gol dan skor pun berubah 1 : 2 untuk keunggulan Skuad Amaluyah . Tapi karena faktor fisik, konsentrasi para pemain pun hilang, Handball Feisal dikotak terlarang memaksa wasit memberikan hadiah “Pinalty” . Dan Goal ! skor imbang 2 : 2 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan ( Sekadau,16 mei 2013 )

Selasa, 05 Maret 2013

Nonton bareng liga Champions di warung Ngah Deden

Laga panas antara Manchester United VS Real Madrid adalah laga yang sangat ditunggu-tunggu , euforia laga ini sangat luar biasa . Bagi anda yang tidak dapat menyaksikan laga ini secara langsung pasti ingin menontonnya melalui televisi , apalagi jika menonton pertandingan tersebut bersama-sama . Seperti Kota-kota besar lainnya , Tanjung pun memiliki acara "Nonton Bareng" di Warung Ngah Deden , walaupun pertandingan berlangsung sekitar jam 02.00 dini hari nanti , ribuan fans dari United maupun Real Madrid telah memenuhi seluruh tempat yg tersisa di Warung Ngah Deden .
. .

Senin, 04 Maret 2013



Sungai Kawat


Di Kalimantan Barat terdapat sebuah sungai yang lebar dan panjang, sungai ini terkenal di seluruh Indonesia. Narnanya Sungai Kapuas. Sungai Kapuas ini banyak cabangnya. Cabang-cabangnya berupa sungai-sungai yang kecil dan jumlahnya banyak. Salah satu cabangnya adalah Sungai Kawat. Mengapa dinamakan Sungai Kawat? Nah simaklah cerita di bawah ini.
     Sungai Kawat terletakdi kota Sintang, Kalimantan Barat. Pada zaman dahulu, ketika kota Sintang baru didirikan oleh Djubair I, hiduplah seorang nelayan sungai dengan istri dan anak-anaknya. Mereka tinggal tidak jauh dari Sungai Kawat itu.
     Keluarga nelayan itu tergolong keluarga miskin. Setiap hari sang ayah hanya menggantungkan hidupnyadari menangkap ikan. Kadang-kadang mujur, tetapi ada kalanya sehari penuh ia tidak mendapatkan seekor ikan pun.
     Pada suatu hari, nelayan itu pergi memancing. la rnembawa dua buah pancing. Hal ini dilakukan untuk menjaga kemungkinan jika pancingnya putus, ia masih dapat menggunakan pancingnya yang sebuah lagi.
la mendayung perahunya masuk ke Sungai Kawat (saat itu belum ada namanya). Setelah pancing itu diberi umpan, pancing itu diulurkannya ke air dan ia menunggu pancingnya ditarik oleh ikan. Matahari telah tinggi, namun tidak seekor ikan pun mendekati pancing si nelayan, apalagi untuk memakan umpannya. Akan tetapi, nelayan itu tidak lekas putus asa. Telah beberapa kali ia berpindah tempat di sungai itu, tetapi keadaannya sama saja. Nelayan itu telah bertekad bahwa jika ia pulang ke rumah, ia harus rnembawa ikan untuk anak dan istrinya walaupun hanya seekor.
     Ketika matahari mulai condong ke ufuk barat, ia mendayung perahunya lebih ke hulu sungai dengan harapan di sana ada ikan yang akan menarik pancingnya. Di sebuah teluk kecil yang banyak batunya, nelayan itu berhenti.tanah di sekitar tempat itu berlumut dan ditumbuhi pohon-pohon.kayu yang besar.
     "Mungkin di sini banyak ikannya," pikir nelayan itu.
     la mulai mengganti umpan pancingnya dengan umpan yang baru. Kemudian pancing itu diulurnya ke dalam air. Setelah begitu lama ia menunggu, tidak ada tanda-tanda pancingnya akan ditarik oleh ikan. Ketika matahari hampirterbenam dan nelayan itu akan pulang, tiba-tiba pancingnya ditarik dengan keras dari dalam air. Nelayan itu mengangkat pancingnyadan sekaligus menyentaknya ke atas. "Ah, besar sekali ikan ini," pikirsi nelayan.
     Ikan itu menyangkut di pancing dan menarik tali pancing itu ke sela-sela batu yang ada di tepi sungai. Tali pancing terus diulur lebih panjang oleh si nelayan agar pancing itu tidak putus. Ketika tarikan dari dalam air mulai melemah, nelayan itu menarik kembali tali pancingnya ke atas. Pada saat si nelayan sedang menarik pancingnya, tali pancing itu ditarik kembali dari dalam air mengarah ke tengah sungai. Dengan cepat, nelayan itu mengulurkan pancingnya kembali agar tidak putus. Ketika itu hari sudah mulai gelap. Tambahan lagi, daun-daun yang rimbun menambah kegelapan di tempat itu. Nyamuk-nyamuk yang mengerubungi si nelayan tidak dihiraukannya. Pikirannya hanya tertuju pada ikan yang akan diperolehnya.
     Pada saat tarikan dari dalam air ke tengah sungai, perahu nelayan itu ikut tertarik ke tengah sungai. Teluk sungai itu cukup dalam. Warna airnya tampak kehitam-hitaman karena hari telah gelap.
     Akhirnya, tarikan dari alam air mulai melemah. Si nelayan mulai menarik kembali tali pancingnya ke atas. Akan tetapi, ikan itu belum tampak. Nelayan itu lebih berhati-hati agar ikannya tidak lepas.
     Ketika seluruh tali pancingnya telah terangkat, tidak seekor ikan pun tampak. Yang menyangkut pada pancingnya adalah ujung tali kawat.
     "Wah, ikannya lepas," pikirsi nelayan. Tangannya menjangkau ujung kawat yang menyangkut di pancingnya. la mengamati ujung kawat itu dalam keremangan malam. Tampak olehnya kawat itu berwarna kekuning-kuningan. Setelah diketahui bahwa kawat itu adalah kawat emas, ia mulai menariknya.
     Satu depa, dua depa, ia merasa belum cukup juga. Padahal kalau ia mau bersyukur dengan satu dua depa saja hidupnya akan berkecukupan, tidak akan menderita kemiskinan. Namun sifat serakah telah merasuki dirinya. la ingin menjadi orang paling kaya di kampungnya. Maka ia ingin mendapatkan kawat emas itu sebanyak-banyaknya. la terus menarik dan menarik kawat itu dari dalam sungai. Meskipun sudah lama ia menariknya,.kawat itu belum juga habis.
     "Ah, panjang sekali. Aku akan menjadi orang paling kaya di seluruh dunia," pikir si nelayan. ia terus menarik kawat itu tanpa menghiraukan hari semakin gelap. Sampannya telah penuh-dengan gulungan kawat emas. la terus menarik dan menarik kawat emas yang tidak habis-habisnya itu.
Dari dalam air terdengar suara, "Sudaaaaaaaah, sudahlah, potong saja kawatnya."
     Namun, si nelayan tidak menghiraukan suara itu. la terus menarik dan menarik kawat itu karena ia ingin cepat menjadi kaya raya.
     Terdengar lagi suara dari dalam air memperingatkannya untuk kedua kalinya. "Potooooooooong, potong sajaaaaaaaa ...!"
     "Berhentiiiiiii...! Jangan diteruskaaaan!"
     Akan tetapi, nelayan itu tetap saja tidak peduli. Karena perahu nelayan itu sudah terlalu penuh dengan kawat emas maka air pun mulai masuk.
     Si nelayan yang telah menjadi rakus tetap belum berhenti menarik kawat. Sementara perlahari-lahan air terus merambat ke dalam perahu. Nelayan itu baru sadar setelah air benar-benar telah memenuhi perahu.     Namun terlambat, seketika itu juga perahu itu tenggelam bersama si nelayan ke dasar sungai.
Nelayan itu tidak pernah timbul, ia mati di dasar sungai akibat keserakahannya yang berlebihan. Itulah sebabnya sungai itu dinamakan Sungai Kawat.

Asal Mula Kerajaan Sekadau






Sejarah Kerajaan Sekadau

Senin 4 Maret , 2013 15.57
 
Nama Sekadau terambil dari sejenis pohon yang banyak tumbuh di muara sungai Sekadau. Penduduk setempat menamakannya Batang Adau. Asal mula penduduk Sekadau adalah pecahan rombongan Dara Nante yang di bawah pimpinan Singa Patih Bardat dan Patih Bangi yang meneruskan perjalanan ke hulu sungai Kapuas. Rombongan Singa Patih Bardat menurunkan suku Kematu, Benawas, Sekadau dan Melawang. Sedangkan rombongan Patih Bangi adalah leluhur suku Dayak Melawang yang menurunkan raja-raja Sekadau.

Mula-mula kerajaan Sekadau terletak di daerah Kematu, lebih kurang 3 kilometer sebelah hilir Rawak. Raja pertama Sekadau adalah Pangeran Engkong yang memiliki tiga putra, yakni Pangeran Agong, Pangeran Kadar dan Pangeran Senarong. Sesudah Pangeran Engkong wafat, kerajaan diteruskan oleh putra keduanya, Pangeran Kadar, karena dinilai lebih bijaksana dari putra-putra yang lain. Karena kecewa, Pangeran Agong kemudian meninggalkan Sekadau menuju daerah Lawang Kuwari. Sedangkan Pangeran Senarong kemudian menurunkan penguasa kerajaan Belitang.

Setelah Pangeran Kadar wafat, pemerintahan dilanjutkan oleh putra mahkota Pangeran Suma. Pangeran Suma pernah dikirim orangtuanya untuk memperdalam pengetahuan agama Islam ke kerajaan Mempawah, karena itu pada masa pemerintahannya agama Islam berkembang pesat di kerajaan Sekadau. Ibukota kerajaan kemudian dipindahkan ke kampung Sungai Bara dan sebuah masjid kerajaan didirikan di sana. Pada masa ini pula Belanda sampai ke kerajaan Sekadau.

Pangeran Suma kemudian digantikan oleh putra mahkota Abang Todong dengan gelar Sultan Anum. Lalu digantikan lagi oleh Abang Ipong bergelar Pangeran Ratu yang bukan keturunan raja namun naik tahta karena putra mahkota berikutnya belum cukup dewasa. Setelah putra mahkota dewasa, ia pun dinobatkan memerintah dengan gelar Sultan Mansur. Kerajaan Sekadau kemudian dialihkan kepada Gusti Mekah dengan gelar Panembahan Gusti Mekah Kesuma Negara karena putra mahkota berikutnya, yakni Abang Usman, belum dewasa. Abang Usman kemudian dibawa ibunya ke Nanga Taman.

Sesudah pemerintahan Panembahan Gusti Mekah Kesuma Negara berakhir, Panembahan Gusti Akhmad Sri Negara dinobatkan naik tahta. Tetapi oleh penjajah Belanda, panembahan beserta keluarganya kemudian diasingkan ke Malang, Jawa Timur, dengan tuduhan telah menghasut para tumenggung untuk melawan Belanda.

Karena peristiwa tersebut, Panembahan Haji Gusti Abdullah kemudian diangkat dengan gelar Pangeran Mangku sebagai wakil panembahan. Ia pun dipersilakan mendiami keraton. Belum lama setelah penobatannya, Pangeran Mangku wafat. Ia kemudian digantikan oleh Panembahan Gusti Akhmad, kemudian Gusti Hamid. Raja Sekadau berikutnya adalah Panembahan Gusti Kelip.

Tahun 1944 Gusti Kelip tewas dibunuh penjajah Jepang. Pihak Jepang kemudian mengangkat Gusti Adnan sebagai pembesar kerajaan Sekadau dengan gelar Pangeran Agung. Ia berasal dari Belitang. Juni 1952, bersama Gusti Kolen dari kerajaan Belitang, Gusti Adnan menyerahkan administrasi kerajaan kepada pemerintah Republik Indonesia di Jakarta.

Juga diatur mengenai kewajiban rakyat negeri terhadap hak orang lain seperti kapal pecah, barang hanyut, melindungi model – model kejahatan dan berpindah – pindah negeri.

Yang sangat menarik perhatian dimana Gubernement Hindia Nederlands telah berusaha menghapus perbudakan dan pengayauan oleh orang dayak sebagai suatu kondisi yang turun temurun.

Semula para raja menjadi tuan dinegeri sendiri kemudian menjadi tanah pinjaman dari Gubernement kepada raja dan seluruh kerajaan. Membatasi segala pungutan dan hasil bumi harus seijin Gubernument

Setelah Panembahan Haji Ade Sulaiman meninggal dunia, seharusnya yang naik tahta adalah Pangeran Haji Gusti Muhammad Ali II Suria Negara anak dari Haji Gusti Ahmad Putera Negara. Namun oleh Pangeran Dipati Ibnu yang merupakan putera dari Panembahan Haji Ade Sulaiman Paku Negara, tidak mau menyerahkan pemerintahan, maka kembali Belanda ikut campur tangan.

Gubernement Belanda memilih Pangeran Haji Gusti Muhammad Ali II Suria Negara menjadi raja yang memerintah tahun 1908 – 1915. sedangkan Pangeran Dipati oleh Belanda dibuang ke Jawa. Sebagai Mangkubumi diangkatlah adik dari Panembahan Haji Sulaiman Paku Negara yang bernama Pangeran Haji Ade Muhammad Said Paku Negara.

Panembahan Gusti Muhammad Ali mempunyai 9 orang putera dan 5 orang puteri yaitu :
1. Gusti Muhammad Tahir III Suria Negara
2. Gusti Ahmad yang bergelar Pangeran Adipati Suria Negara
3. Gusti Abdurrahman
4. Gusti Burhan
5. Gusti Muhammad Arief
6. Gusti Zainal Abidin
7. Gusti Syamsudin
8. Gusti Abdul Murad
9. Gusti Terahib
10. Utin Isah
11. Utin Hadijah
12. Utin Mas Urai
13. Utin Maryam
14. Utin Maimun

Setelah Panembahan Gusti Muhammad Ali II Surya Negara wafat maka diangkatlah Haji Muhammad Said Paku Negara sebagai raja. Beliau naik tahta pada tahun 1915 – 1920 pada masa itu yang menjadi Mangkubumi adalah anak dari Pangeran Haji Muhammad Ali II yaitu Gusti Muhammad Tahir III Suria Negara.

Pembaharuan – pembaharuan mulai dilakukan setelah Gusti Muhammad Tahir II Suria Negara menjadi raja menggantikan Panembahan Haji Ade Muhammad Said Paku Negara Pembaharuan yang dilakukan antaralain dalam bidang pendidikan. Dengan mendirikan Gubernement School kelas V di SD Negeri I Sanggau sekarang ini . kemudian membangun jalan raya yang menghubungkan Sanggau – Ngabang dan Sanggau – Sintang pembangunan ini pada dasarnya merupakan perintah dari Penjajah Belanda dengan cara “KERJA RODI”.

Pembaharuan juga dilakukan dengan mendirikan suatu Lembaga Mahkamah Syariah atau Raad Agama di Kerajaan Sanggau yang dipimpin oleh :

1. Pangeran Temenggung Suria Igama atau nama aslinya ialah Haji Muhammad Yusuf.
2. Raden Penghulu Suria Igama yang nama aslinya adalah Ade Ahmaden Baduwi.

Dari segi hukum adat kerajaan juga terjadi pembaharuan karena pada tanggal 31 Oktober 1932 bersamaan dengan 2 Rajab 1351 Hijriah telah disempurnakan kembali hukum adapt Kerajaan sanggau dari 34 pasal menjadi 70 pasal dengan istilah lain hukum adat tambahan yang ditandatangani oleh :
1. Raden Penghulu Suria Igama Abang Haji Ahmad
2. Pangeran Tumenggung Hoofd Penghulu Haji Muhammad Yusuf
3. Panembahan Gusti Muhammad Tahir III Suria Negara
Segala urusan agama tidak hanya dilakukan raja sanggau tetapi dilakukan oleh Raad Agama tersebut seperti nikah, talak dan rujuk serta hukum waris dan wasiat. Demikian pula dengan penetapan awal Ramadhan, Fardlu Kifayah serta urusan peribadatan dimasjid termasuk pengangkatan para imam dan khatib maupun bilal masjid semua dilakukan oleh Raad ama atas nama raja sanggau. Jadi Kerajaan Sanggau tidak hanya menggunakan huklum adatjuga menggunakan hukum islam, Perkembangan agama Islam terus berkembang dan bertambah maju pada masa Panembahan Muhammad Tahir III, karena Belanda menyerahkan pengurusan agama sepenuhnya kepada pemerintah negeri atau kerajaan. Hal ini sesuai dengan ketetapan yang diberikan oleh pemerintah Belanda antara lain :
1. Peribadatan umum umat Nasrani berada dibawah wewenang Departemen Van Onderwijs En Eredient ( Departemen Pengajaran dan peribadatan ). Sedangkan Agama Islam diserahkan kepada Kerajaan dan bagi Daerah Gubernement dibawah wewenang Departement Van Dinnenlasche en Muhamadaanch Zaken.
2. Bidang politik gerakan agama ditampung oleh kantor Voon Inlandsche en Muhammadaanche Zaken.
3. Mahkamah Islam Tinggi ( MIT ) atau Hof Voor Islamatische Zaken dan wewenang Departement Van JUstitie ( Departemen Kehakiman )